Minggu, 08 Mei 2011

Sejarah Arema Malang

Persatuan sepakbola Arek Malang atau lebih dikenal dengan sebutan Arema Malang adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur. Tim berjuluk Singo Edan saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi sepakbola paling bergengsi di tanah air.

Semula tim yang lahir pada 11 Agustus 1987 atas dasar prakarsa Acub Zaenal, pencetus lahirnya klub Galatama, ini bernama Aremada. Yakni gabungan klub lokal Malang Armada 86 dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema 86. . Upaya untuk mempertahankan klub Galatama Arema 86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal bersama putranya Lucky, lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema 86 agar bisa tetap survive.

Nama Arema 86 pun diubah menjadi Arema dan ditetapkan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akte notaris Pramu Haryono SH No 58. Sejak saat itu, Arema mulai menggelar persiapan layaknya sebuah tim profesional. Baik itu menyangkut skuad timnya maupun fasilitas bagi semua pemain dan ofisialnya.

Prestasi klub Arema dikancah sepakbola nasional terbilang pasang surut. Hal itu karena tergantung pembiayaan klub yang menjadi kendala utama. Maklum saja karena bukan klub "Plat Merah" sehingga tidak mendapatkan kucuran dana APBD. Meski demikian, mahkota juara Galatama pernah mereka rebut pada musim kompetisi 1992.

Sejak mengikuti Liga Indonesia, gabungan klub dari Perserikatan dan Galatama, Arema tercatat pernah tiga kali masuk putaran kedua atau babak delapan besar. Namun kendala finansial terus saja menghimpit perjalanan klub ini, hingga akhirnya diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.

Akibat krisis keuangan itu pun membuat Arema turun kasta di divisi satu. Tapi dengan kekuatan finansial baru, Arema hanya satu musim berada di divisi satu dan kembali promosi dengan status sebagai juara. Sejak saat itu prestasi Arema cenderung stabil hingga menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi di tanah air yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Berdiri: 1987
Next...

Senin, 28 Maret 2011

Arema ISL Pikir-Pikir Tampung Along Dkk

Nasib Noh Alam Sah dkk di klub Arema Indonesia Prima Liga (IPL) masih terkatung-katung. Itu karena manajemen klub berkepala Singa di bawah kendali PT Ancora ini enggan menerima mereka kembali. Arema Indonesia Superliga (ISL) pun mengaku masih pikir-pikir menerima pemain yang dikondani Noh Alam Sah itu.



Manajer media officer Arema ISL, Sudarmaji mengatakan bahwa para pemain Arema IPL itu memang memiliki kemampuan bagus. ‘’Secara prinsip kita sejak awal sangat terbuka untuk komunikasi dengan siapa saja. Namun, untuk tim tentunya komunikasinya dengan manajemen tim,’’ papar Sudarmaji, Kamis (29/12).

Sebagaimana diketahui, nasib Noh Alam Sah yang akrab disapa Along ini bersama teman-temannya terancam terlantar. Itu setelah dalam pertemuan rekonsiliasi antara manajemen Arema IPL yang diwakili Direktur PT Arema Indonesia, Winarso dengan Noh Alam Sah, Gunawan Dwi Cahyo, dan Leonard Tupamahu belum membuahkan hasil mengembirakan.

Winarso yang merupakan utusan dari PT Ancora selaku investor tidak memberikan jawaban pasti soal permintaan maaf pemain yang sudah mengaku bersalah. Sebab, Along dkk sebelumnya dinilai telah melakukan tindakan pembangkangan terhadap manajemen. Sehingga, nasib Along dkk tidak jelas.


Meski nasib mereka tidak jelas dan terancam dibuang oleh klub Arema IPL, tidak membuat Arema ISL langsung buka pintu lebar-lebar untuk menampung mereka. Sebab, Arema yang kini dikendalikan Rendra Kresna ini masih mengaku pikir-pikir untuk menerima mereka kembali.

Alasannya, menurut Sudarmaji, yang menentukan pemain itu bisa masuk klub jika memang dibutuhkan tim. ‘’Itu yang memberikan rekomendasi pelatih. Kalau pelatih memandang tim membutuhkan, mungkin manajemen akan memikirkan untuk memprtimbangkannya,’’ tutur Sudarmaji.

Karena itu, dia tidak bisa memberikan jaminan bagi Along dkk untuk bisa merapat ke Arema ISL. Sebab, untuk sementara ini tim Singo Edan yang belaga di kompetisi ISL 2011/12 ini belum pernah memikirkan menampung mereka kembali, setelah sebelumnya sempat hengkang ke Arema IPL. Padahal, kala itu sudah menandatangani pra-kontrak dengan manajemen Arema ISL ini. (gk-41)
Next...

Jumat, 11 Februari 2011

Opera Van Java Mentas Di Lampung

LAMPUNG (Pos Kota) – Kemegahan panggung dan antusias warga Lampung mulai tampak menyaksikan kehadiran Opera Van Java (OVJ), yang akan mentas di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Sabtu (3/12).

Penyelenggara Media Relations TRANS7 Taufik, pada perhelatan puncak, show OVJ akan membawa cerita berjudul “Cintaku Kandas di Way Kambas” yang disiarkan live pukul 19.45 WIB (live).

Adapun artis-artis OVJ, Mancing Mania, JP dan Redaksi juga menyapa para penggemarnya dengan pawai keliling di Kota Bandar Lampung. (Koesma/dms)
Next...

Apapun Kebijakan PSSI, ISL Tetap Jalan

kan aturan dan kebijakan-kebijakannya.

PSSI mengaplikasikan Statuta FIFA yang menurut PSSI, intinya melarang suatu tim nasional menggunakan pemain yang tidak terafiliasi dengan anggota FIFA.

Dengan tidak diakuinya Indonesia Super League (ISL) oleh PSSI, maka para pemain yang merumput di sana, mayoritas pemain timnas Indonesia saat ini, tidak bisa lagi membela timnas.

PSSI memutuskan untuk menghentikan ISL dan menggulirkan kompetisi baru bernama Indonesian Super League (IPL), namun keputusan ini ditolak mayoritas tim, yang lebih memilih tetap berada di ISL.

Rendra menilai perjuangan pengurus sekarang untuk menggulingkan rezim Nurdin Halid demi kebaikan sepak bola nasional telah melenceng dari tujuan semula. Sebab, keputusan semacam ini adalah keputusan yang sama seperti yang diberlakukan era Nurdin Halid terhadap Liga Primer Indonesia, yang dulu tidak diakui PSSI.

“Ini Semua karena PSSI tidak jelas. Pembinaan pada pemain juga tidak jelas arahnya. Kalau kemudian pemain ISL ditolak masuk timnas, saya pikir no problem,” tegas Rendra.

Rendra kemudian menyerahkan kepada masyarakat mengenai keputusan PSSI terhadap para pemain ISL yang membela timnas.

“Yang menilai pemain bisa layak masuk timnas bukan PSSI. Tetapi masyarakatlah. Masyarakat yang tahu siapa pemain bola yang pantas masuk timnas,” lanjutnya.

Rendra kemudian menegaskan bahwa keputusan ini tidak akan mempengaruhi kelangsungan ISL secara keseluruhan. “Tidak ada pengaruhnya buat tim peserta ISL dan pemain karena ISL tetap akan jalan terus,” pungkasnya.

Berdasarkan pasal 79 statuta terbaru FIFA, edisi 2011, menjelaskan ada peluang untuk memainkan pemain yang tidak terafiliasi dengan anggota FIFA ini, selama mendapatkan persetujuan dari FIFA.

Pasal 79 Statuta FIFA 2011:

1. Pemain atau tim yang berafiliasi dengan anggota ataupun anggota sementara dari suatu Konfederasi tidak boleh bertanding atau melakukan hubungan olahraga dengan pemain atau tim yang tidak berafiliasi dengan anggota ataupun anggota sementara Konfederasi tanpa persetujuan FIFA.”

2. Anggota dan klub tidak boleh bermain di wilayah anggota lain tanpa persetujuan dari pihak yang disebutkan terakhir.
Next...

Sejarah Jaran Kepang

Kesenian tradisional jaran kepang (kuda kepang, red) memang susah kalau bersaing dengan kesenian yang lebih modern. Hanya kecintaan para senimannya yang membuat mereka bertahan dengan kesenian yang hidup dan berlangsung secara turun-temurun tersebut. Meski kini sudah hampir tidak pernah ada yang nanggap, para senimannya tetap ingin menurunkan kesenian itu pada anak cucunya. Para seniman ingin tetap hidup dari sini, meski dia harus mengamen.



Tarian Tradisional Jawa ini cukup tenar. Sesuai namanya, Jaran Kepang artinya kuda-kudaan dari kepangan bambu. Belakangan kulit kambing dan kulit sapi juga dijalin untuk membuat jaran kepang. Dalam pertunjukkan ini penari bakal terus menunggang kuda tersebut dan bertingkah seolah-olah si jaran kepang hidup. Awalnya semua menari teratur dan bergoyang seperti kuda mengikuti ritme musik. Setelah beberapa saat, mendadak penari kesurupan dan mulai seperti kerasukan kuda. Mereka berlari, melompat, dan berperilaku sama dengan kuda.

Ada yang cukup kalem, tapi kebanyakan jadi liar. Mereka meminum banyak air, menelan daun pisang, kembang, dan gabah, layaknya kuda sungguhan.

Jaran Kepang biasa diiringi para pemain gamelan. Selain itu, ada pula gambuh, semacam sosok yang memiliki daya mistis yang mengambil peran sebagai dalang pertunjukkan dan bertanggung jawab terhadap kesurupan. Sebelum pertunjukkan mulai, gambuh dan pengiringnya khusyuk dalam doa serta menggelar sederet upacara.

Lengkap dengan dupa (kemenyan yang dicampur minyak wangi tertentu kemudian dibakar), buceng (berisi ayam panggang jantan dan beberapa jajan pasar, satu buah kelapa dan satu sisir pisang raja), kembang boreh (berisi kembangkantil dan kembang kenanga) ulung-ulung (berupa seekor ayam jantan yang sehat), serta kinangan (berupa satu unit gambir, suruh, tembakau, dan kapur yang dilumatkan menjadi satu lalu diaduk dengan tembakau). Begitu gambuh memberikan isyarat tertentu, dalam sekejap semua penari kesurupan. Dialah yang akan memberikan instruksi pada kelompok penari dan juga penonton.

Di akhir pertunjukkan, dia juga yang melepaskan para penari dari kesurupannya. Menurut sejarah, tarian ini diangkat dari cerita rakyat Kediri, tepatnya pada masa pemerintahan Prabu Amiseno dari Kerajaan Ngurawan


Next...